Beberapa orang kreatif itu memang juga sekaligus gila, tapi tentu tidak semuanya. Rasanya kita tahu beberapa kisah mengenai tokoh-tokoh kreatif yang sebenarnya baik-baik saja, tapi pada awal karirnya dikira kurang waras atau pada masa kecilnya malah dianggap agak idiot. Hingga kini, bahkan ekspresi kekaguman kita terhadap manusia semacam ini berbentuk gelengan kepala yang menunjukkan sejumput rasa tidak percaya dan tidak mengerti.
Apa yang membuat kita sulit sekali untuk memahami mereka?
Menurut Mihaly
Csikszentmihalyi, seorang pakar kreativitas yang telah 30 tahun
meneliti kehidupan orang-orang kreatif, kesalahpahaman dalam menghadapi mereka
sering timbul karena pada dasarnya individu yang kreatif memang memiliki
kepribadian yang lebih kompleks dibanding orang lain. Jika kepribadian manusia
biasa pada umumnya memiliki kecenderungan ke arah tertentu, maka kepribadian
orang kreatif terdiri dari sifat-sifat berlawanan yang terus-menerus ‘bertarung’,
tapi di sisi lain juga hidup berdampingan dalam satu tubuh. Apa saja
sifat-sifat kontradiktif mereka?
1. Orang-orang kreatif
memiliki tingkat energi yang tinggi, tapi mereka juga membutuhkan
waktu lama untuk beristirahat. Mereka tahan berkonsentrasi dalam waktu
yang lama tanpa merasa jenuh, lapar, atau gatal-gatal karena belum mandi. Tapi
begitu sudah selesai, mereka juga bisa menghabiskan waktu berhari-hari untuk
mengisi ulang tenaga mereka; Di mata orang luar, mereka jadi terlihat seperti
orang termalas di dunia.
2. Orang-orang kreatif pada
umumnya juga cerdas, tapi di sisi lain mereka tidak segan-segan untuk berpikir
ala orang goblok dalam memandang persoalan. Ketimbang terpaku sejak awal pada
satu macam penyelesaian (‘cara yang benar’), mereka memulai pemecahan masalah
dengan berpikir divergen: Mengeluarkan sebanyak mungkin dan seberagam mungkin
ide yang terpikir, tak peduli betapa bodoh kedengarannya.
3. Orang-orang kreatif
adalah orang yang playful, tapi mereka juga penuh disiplin dan
ketekunan. Tidak seperti dewasa lainnya yang melihat dunia dengan kacamata
super-serius, orang-orang kreatif memandang bidang peminatan mereka seperti
taman ria. Mereka melakukan pekerjaannya dengan begitu antusias sehingga
terkesan seperti sedang bermain-main, padahal sebenarnya mereka juga bekerja
keras mewujudkan ‘mainannya’.
4. Pikiran orang-orang
kreatif selalu penuh imajinasi dan fantasi, tapi mereka juga tak lupa untuk
tetap kembali ke realitas. Mereka mampu menelurkan ide-ide gila yang belum
pernah tercetus oleh 6 milyar manusia lain, tapi yang membuat mereka bukan
sekedar pemimpi di siang bolong adalah usaha mereka untuk menjembatani dunia
khayalan mereka dengan kenyataan sehingga orang lain bisa ikut mengerti dan menikmatinya.
5. Orang-orang kreatif
cenderung bersifat introvert dan ekstrovert. Pada kebanyakan
orang lain, biasanya ada satu sifat yang cenderung lebih mendominasi
perilakunya sehari-hari, tapi kedua sifat itu tampaknya muncul dalam porsi yang
setara pada orang-orang kreatif. Mereka sangat menikmati baik pergaulan dengan
orang lain (terutama dengan orang-orang kreatif lain yang sehobi) maupun
kesendirian total ketika mengerjakan sesuatu.
6. Orang-orang kreatif
biasanya rendah hati, namun juga bangga akan pencapaiannya. Mereka sadar bahwa
ide-ide mereka tidak muncul begitu saja, melainkan hasil olahan inspirasi dan
pengetahuan yang diperoleh dari lingkungan dan tokoh-tokoh kreatif yang menjadi
panutan mereka. Mereka juga terfokus pada rencana masa depan atau pekerjaan
saat ini sehingga prestasi di masa lalu tidak sebegitu berartinya bagi mereka.
7. Orang-orang kreatif
adalah androgini; Mereka mendobrak batas-batas yang kaku dari stereotipe gender mereka.
Laki-laki yang kreatif biasanya lebih sensitif dan kurang agresif dibanding
laki-laki lain yang tidak begitu kreatif, sementara perempuan yang kreatif juga
lebih dominan dan ‘keras’ dibanding perempuan pada umumnya.
8. Orang-orang kreatif
adalah pemberontak, tapi pada saat yang sama mereka tetap menghargai tradisi
lama. Tentu sulit menyematkan nilai kreativitas pada sebuah teori atau karya yang
tidak mengandung sesuatu yang baru, tapi orang-orang kreatif tidak ingin
membuat sesuatu yang sekedar berbeda dari yang sudah ada; Ada unsur ‘perbaikan’
atau ‘peningkatan’ yang harus dipenuhi, dan itu hanya bisa dilakukan setelah
orang-orang kreatif cukup memahami aturan-aturan dasarnya untuk bisa
menerabasnya.
9. Orang-orang kreatif
sangat bersemangat mendalami pekerjaannya, tapi mereka juga bisa sangat
obyektif menilai hasilnya. Tanpa hasrat yang menggebu-gebu, mereka mungkin
sudah menyerah sebelum sempat mewujudkan ide kreatif mereka yang sulit
dinyatakan, tapi mereka juga tidak dapat menghasilkan sesuatu yang benar-benar
hebat tanpa kemampuan untuk mengkritik diri dan karya
sendiri habis-habisan.
10. Orang-orang kreatif pada umumnya lebih terbuka
terhadap hal-hal baru dan sensitif pada lingkungan. Sifat ini menyenangkan
mereka (karena mendukung proses kreatif), tapi juga membuat mereka sering
gelisah -bahkan menderita. Sesuatu yang tidak beres di sekitar mereka, kritik
dan cemooh terhadap hasil karya, atau pencapaian yang tidak dihargai
sebagaimana mestinya, hal-hal ini mengganggu orang kreatif lebih dari orang
biasa.
0 komentar:
Posting Komentar