Oleh Asmirizani
Pagi itu pemandangan di sekitar rektorat Universitas Tanjungpura
Pontianak berbeda dari hari minggu pagi biasanya. Pemandangan yang biasanya di
depan rektor Universitas Tanjungpura hanya taman terbentang bunga-bunga indah. Pemandangan
sekumpulan orang-orang yang berlari kecil berolahraga. Pemandangan saat pagi
ini sekelompok penulis dan pembaca muda Kalimantan Barat berkumpul. Mereka
membuka sebuah lapak bacaan yang terletak di samping hamparan bunga-bunga. Mereka
menamakan diri Forum Lingkar Pena Kalimantan Barat (FLPKB).
FLPKB ini merupakan kelompok penulis dari cabang FLP pusat. Kelompok ini produktif melakukan kegiatan yang berkaitan dengan baca-tulis. Terlihat beberapa buku yang terhampar merupakan karya dari anggota FLP. Anggota FLP mempunyai hobi yang sama, yaitu membaca dan menulis. Taman bacaan keliling merupakan satu diantara kegiatan dari FLP.
FLPKB ini merupakan kelompok penulis dari cabang FLP pusat. Kelompok ini produktif melakukan kegiatan yang berkaitan dengan baca-tulis. Terlihat beberapa buku yang terhampar merupakan karya dari anggota FLP. Anggota FLP mempunyai hobi yang sama, yaitu membaca dan menulis. Taman bacaan keliling merupakan satu diantara kegiatan dari FLP.
Pagi minggu bertanggal 1 Desember 2013 yang bertepat memperingati hari HIV/AIDS
sebuah forum kepenulisan yaitu FLP bersemangat membuka taman bacaan keliling. Terlihat
beberapa anggota FLP sedang menyusun buku-buku di atas sebuah terpal. Terlihat juga beberapa anggota lain sedang memasang tulisan “Taman Bacaan Keliling FLP” yang digantung. Mereka menyebarkan
virus di hari memperingati HIV/AIDS yaitu virus membaca dan menulis. Virus yang seharusnya dimiliki oleh semua orang. Beberapa pengunjung yang rehat olahraga mulai berdatangan akibat tertular virus untuk membaca. Pengunjung mampir sekedar melihat dan membaca beberapa buku yang ada. Mereka duduk meluruskan kaki sambil berbincang-bincang kecil di sela membaca buku. Namun ada juga pengunjung yang diam seribu bahasa karena khusuk membaca.
virus di hari memperingati HIV/AIDS yaitu virus membaca dan menulis. Virus yang seharusnya dimiliki oleh semua orang. Beberapa pengunjung yang rehat olahraga mulai berdatangan akibat tertular virus untuk membaca. Pengunjung mampir sekedar melihat dan membaca beberapa buku yang ada. Mereka duduk meluruskan kaki sambil berbincang-bincang kecil di sela membaca buku. Namun ada juga pengunjung yang diam seribu bahasa karena khusuk membaca.
Pengunjung asyik membaca buku (Foto Tri Hartati) |
Berbagai judul dan jenis buku yang terhampar di atas terpal cukup membingungkan bagi pengunjung untuk mengambil mana buku bacaan
yang pertama kali dibaca. Satu persatu pengunjung berdatangan hingga meramaikan
lapak tersebut. Pengunjung dari berbagai lapis masyarakat, yaitu kalangan
anak-anak, pelajar, mahasiswa, dan umum. Terlihat dua anak kecil yang mulanya
malu-malu untuk mampir. Namun karena keramahan anggota FLP, dua kakak beradik
tersebut duduk memandang buku yang terhampar. Satu di antara anggota FLP
mengambilkan beberapa buku anak-anak. Bahkan anggota FLP mengajarkan anak kecil
tersebut yang belum pandai membaca. Namanya Guen, anak perempuan yang wajahnya
menggemeskan itu duduk manis. Ia mulai belajar membaca dengan dipandu oleh anggota FLP. Ia asyik belajar
membaca ditemani Sang kakak walau matahari pagi itu mulai menyengat tubuhnya. Virus membaca juga telah menyebar pada anak kecil tersebut.
Anggota FLP juga ikut baca (Foto Asmirizani) |
Anak-anak, remaja,
bahkan dewasa wajib mampir di taman bacaan keliling ini. Selain berolahraga
mereka juga mendapat sedikit pengetahuan dari buku bacaan yang disediakan
gratis baca oleh FLP. Bagi orang tua yang membawa anak saat berolahraga di
taman ini bisa menitipkan anaknya pada anggota FLP untuk belajar membaca.
Selain belajar membaca, anak-anak juga bisa belajar mewarnai. “Kita buka lapak
ini berkeliling, namun untuk beberapa minggu ini kita buka di sini. Kami juga akan
membuat lapak untuk anak-anak. Kami akan menyediakan sarana mewarnai dengan mempersiapkan
pensil warna dan gambar.” Ujar Aspari Ismail, yang merupakan ketua FLPKB di
sela ikut membantu mengemaskan buku-buku yang terhampar. Anggota FLP mulai
berkemas beranjak pulang saat pukul sembilan pagi, saat matahari mulai
menyengatkan kulit, dan saat pengunjung mulai bubar. Mereka berpisah dan akan bertemu
kembali pada minggu pagi berikutnya untuk menyebarkan virus membaca dan menulis di Kalimantan Barat.
0 komentar:
Posting Komentar