Tamu Itu Bernama CINTA


Oleh Asmirizani



Biarkan cinta memilih. Memang begitu seharusnya. Mengalir dengan apa adanya. Tak perlu memaksa kehendak. Jika cinta menghampirimu ucapkan salam dan buka pintu lebar buatnya. Persilakan ia masuk dan jamu ia sebagai raja. Jangan sekehendak memfonis ia tak cocok buatmu. Biarkan ia masuk dan rasakan dengan bawaannya.

Apakah ia selanjutnya menjadi cinta yang tulus dan suci namun sebaliknya. Berbincanglah secara mendalam kehadirannya di dalam ruang hatimu. Pelajari dan biarkan ia pulang dengan sikap yang nyaman. Dan selanjutnya mengantarkan ia pada pintu yang juga terbuka lebar untuknya. Antar ia pada kepulangannya. Dan di dalam relung kamar hatimu, engkau menganalisis cinta itu.

Perlukah menunggu cinta yang lain atau memutuskan cinta yang barusan datang ini? Atau mengumpulkan cinta-cinta yang terus berdatangan, hingga tak terhitung dan saat usiamu semakin renta tak satu pun cinta yang tersangkut di relung hati terdalammu.

Pontianak, 11 Mei 2013


Baca Juga

Mutiara Relung Hati
Cucu Mbok Nah
Tunda Hari Raya

Share on Google Plus

About Asmirizani

Lelaki biasa yang sedang belajar mengeja hidup. Membaca, menulis, dan belajar tiada henti ditemani secangkir kopi jahe,

0 komentar:

Posting Komentar